Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buru-buru Menuju Normal Baru dalam Ancaman Varian Delta

image-gnews
Orang-orang, beberapa mengenakan masker, berjalan di atas Jembatan Westminster, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di London, Inggris, 4 Juli 2021.[REUTERS/Henry Nicholls]
Orang-orang, beberapa mengenakan masker, berjalan di atas Jembatan Westminster, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di London, Inggris, 4 Juli 2021.[REUTERS/Henry Nicholls]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris bertaruh pada keberhasilan kampanye vaksinasi cepat mereka dengan memantapkan rencana pencabutan lockdown meski varian Delta masih mengancam dunia.

Pada Senin Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan kepastian peta jalan menuju New Normal atau Normal Baru, yang ia sebut sebagai Hari Kebebasan, pada 19 Juli.

Pencabutan pembatasan Covid-19 berarti semua aktivitas dibuka kembali seperti waktu normal tanpa wajib masker. Pemerintah hanya menyarankan penggunaan masker dan menyerahkan risiko kesehatan pada penilaian individu masing-masing.

Inggris mencatatkan diri sebagai negara dengan tingkat vaksinasi cepat.

Inggris telah memiliki setidaknya 78.889.449 dosis vaksin Covid-19 sejauh ini, menurut laporan Reuters, yang dikutip 6 Juli 2021. Dengan asumsi setiap orang membutuhkan 2 dosis, itu cukup untuk memvaksinasi sekitar 59% dari populasi negara itu.

Selama seminggu terakhir dilaporkan, Inggris rata-rata sekitar 336.621 dosis diberikan setiap hari. Pada tingkat itu, dibutuhkan 40 hari lagi untuk memberikan dosis yang cukup untuk 10% populasi lainnya.

Seperti halnya Inggris, Singapura juga mengandalkan tingkat kecepatan vaksinasinya.

Pekan lalu Singapura mengumumkan akan menilai Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, dan menyiapkan warganya untuk berdampingan dengan virus tersebut.

Peta jalan normal baru, yang diusulkan oleh tiga anggota gugus tugas Covid-19 Singapura, akan menghapus lockdown dan pelacakan kontak massal dan memungkinkan untuk kembali ke perjalanan bebas karantina dan dimulainya kembali pertemuan besar. Singapura bahkan akan berhenti menghitung kasus Covid-19 setiap hari dan akan menganggap virus corona sama seperti influenza

"Kabar buruknya adalah bahwa Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita," kata Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, dalam sebuah opini di Straits Times minggu lalu.

Kunci yang dipakai Singapura adalah tingkat vaksinasi yang tinggi. CNN melaporkan Singapura menargetkan dua pertiga populasinya menerima dosis vaksin pertama mereka pada awal Juli, dan bertujuan untuk memvaksinasi angka itu sepenuhnya pada 9 Agustus.

Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, cara Singapura memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari akan berubah. Mengikuti metode yang mirip dengan cara melacak infeksi influenza, Singapura akan memantau mereka yang jatuh sakit parah atau berapa banyak yang berada di unit perawatan intensif. Orang yang terinfeksi akan diizinkan untuk pulih di rumah.

Pasien yang menderita Mucormycosis, juga dikenal sebagai jamur hitam, terlihat di dalam bangsal rumah sakit di Ahmedabad, India, 25 Juni 2021. Para ahli menyebut penyakit dengan tingkat kematian hingga 54 persen ini berkembang akibat penggunaan berlebih obat yang menekan sistem imun selama pandemi Covid-19. [REUTERS/Amit Dave]

Amerika Serikat, salah satu dari sedikit negara dengan kampanye vaksinasi setelah Presiden Joe Biden menjabat, gagal mencapai target untuk memvaksin 70% orang dewasa AS pada 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

Meski perayaan Fourth of July dibuka kembali tahun ini, namun Biden mengkhawatirkan ancaman penyebaran varian Covid-19 Delta.

Dalam pertemuan pribadi, Biden telah menanyai penasihat tentang dampak yang lebih luas dari varian yang sangat menular itu di AS, menurut orang-orang yang hadir. Dia masih menerima laporan harian tentang tingkat kasus, jumlah kematian dan prevalensi varian. Para pejabat telah menekankan bahwa orang yang divaksinasi aman, sementara mereka yang tidak divaksinasi adalah yang paling berisiko.

Sebagai tanda bahwa pandemi masih jauh dari selesai, para pejabat juga mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk memperpanjang deklarasi darurat kesehatan masyarakat untuk pandemi yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020 ketika akan berakhir bulan ini.

Dan perjalanan asing ke negara-negara di mana varian Delta muncul kembali, termasuk Inggris, masih ditunda karena para pejabat berharap untuk menghindari kasus-kasus baru yang masuk ke AS, meskipun ada tekanan yang meningkat dari pemerintah asing dan industri perjalanan untuk membuka diri. Munculnya varian Delta di Inggris adalah "alasan utama" AS belum melonggarkan pembatasan perjalanan di sana, kata seorang pejabat kesehatan senior AS kepada CNN.

Israel, otoritas lain yang sukses melakukan vaksinasi dengan vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech, dikabarkan akan kembali mempertimbangkan pembatasan ketika varian Delta yang lebih menular dan mematikan menyebar di dalam perbatasannya, Times of Israel melaporkan. Israel telah melonggarkan sejumlah pembatasan dan mencabut aturan wajib masker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu Kementerian Kesehatan Israel pada Senin melaporkan penurunan efektivitas vaksin Covid-19 Pfizer karena penyebaran varian Delta.

Efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64% sejak 6 Juni, kata Kementerian Kesehatan Israel. Pada saat yang sama, vaksin itu 93% efektif dalam mencegah rawat inap dan penyakit serius akibat virus corona.

Varian Delta tampaknya menjadi ancaman serius bahkan terhadap negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.